LAPORAN PRAKARYA
PEMBUATAN MAKANAN TRADISIONAL JAWATENGAH
Kelompok 4, XII MIPA 2
- Amar Makrifah S (01)
- Desi Nur Setiani (05)
- Dewi Ari A (07)
- Eka Puji Lestari (10)
- Happy Rhemananda (13)
- Nani Lis Setiowati (22)
- Septian Ari Santoso (30)
- Suemi (33)
SMA NEGERI 1 COMAL
TAHUN 2015 / 2016
BAB 1
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Kuliner merupakan kekayaan budaya daerah yang di lestarikan secara turun temurun dan tak jarang kuliner di jadikan icon suatu daerah. Setiap daerah memiliki keunikan kuliner masing–masing. Pada zaman sekarang kuliner daerah mulai jarang ditemukan dipasaran bebas karena kebanyakan makanan daerah hanya bertahan satu hingga dua hari. Akan tetapi masih banyak warga masyarakat yang menggemari makanan-makanan daerah karena dinilai lebih sehat dan tanpa bahan pengawet. Sebagai siswa yang tanggap akan budaya daerah kita perlu melestarikan kekayaan daerah yaitu masakan daerah atau kuliner. Dalam hal ini kami ingin memperkenalkan jajanan Lumpia yang merupakan makanan khas dari Jawa Tengah kepada teman-teman dan warga sekitar sekolah. Jajanan lumpia memiliki dua bagian yaitu kulit dan isi, kulit terbuat dari tepung trigu dan isi terbuat dari sayur-mayur pada umumnya. Akan tetapi dalam meningkatkan kreatifitas produksi dan menambah daya jual kami memodifikasi lumpia dengan isi wortel, jamur dan bakso di inofasikan dalam bentuk kerucut.
- Rumusan Masalah
- Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan lumpia?
- Bagaimana cara kerja pembuatan lumpia?
- Bagaimana cara memasarkan produk lumpia tersebut ?
- Bagaimana cara pengemasan produk lumpia yang benar?
- Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
- Untuk memenuhi tugas prakarya dan kewirausahaan yang diberikan oleh bapak / ibu guru.
- Untuk menumbuhkan jiwa pengusaha yang kreatif dan inovatif.
- Memberikan pengetahuan tentang pengolahan makanan yang benar.
- Mengetahui proses pembuatan lumpia.
- Menambah wawasan tentang memasarkan produk agar laku di pasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
- Langkah - Langkah Membuat Kemasan Produk lumpia
Kemasan produk yang kita inginkan kali ini berkonsep seperti es cream kerucut yang memiliki wadah kotak yang berlubang di gunakan untuk sandaran ujung lumpia agar dapat berdiri dan memiliki dua jinjingan agar dapat dibawa dengan mudah.
- Pemilihan bahan kemasan
Dalam pembuatan kemasan produk makanan kita perlu memikirkan bahan kemasan produk yang tepat terlebih dahulu. Gunakan bahan kemasan yang tahan panas, kedap air dan tentunya aman untuk kesehatan. Dalam hal ini kami menggunakan kertas Food Greed atau yang sering kita sebut kertas Roti. Kami menggunakan kertasi ini karena keras ini di sebut sebagai kemasan modern yang paling aman untuk mengemas makanan. Dalam hal pengemasan makanan kita perlu memikirkan pula tambahan pengemasan seperti menggunakan isolasi plastik yang berwarna bening untuk mengaitkan bahan makanan. Hindari bahan yang berbahaya seperti setreples. Selain kertas Food Greed kita menggunakan kertas snack yang tebal untuk pengemasan luar produk agar praktis dan kuat agar dapat membawa produk lebih dari satu.
- Pembuatan bentuk kemasan
Dalam pembuatan bentuk kemasan pertama-tama kita perlu membuat pola terlebuh dahulu pada bahan kemasan yang telah kita pilih. Setelah pola jadi lalu gunting bahan kemasan mengikuti pola yang telah di buat. Hati-hati agar potongan tetap rapi. Setelah itu bentuk kertas agar menjadi bentuk balok. Sebelum merekatkan sisi satu dengan yang lainnya beri plastik pada lengan kanan dan kiri berfungsi sebagai penjinjing untuk mempermudah pendistribusian.
- Tentukan desain logo.
Selanjutnya mentukan desain logo kemasan yang menarik agar konsumen merasa penasaran untuk membeli produk. Dalam pembuatan desain kita perlu membuat merk. Dalam pembuatan merk kita perlu memikirkan kata-kata yang tepat agar menarik dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
Kali ini kelompok kami membawakan merk yang bertemakan moderen tetapi tetap membawakan nuansa Indonesia. Kami mengambil warna merah dan putih untuk warna dasar label kemasan. Warna itu diambil dari warna bendera indonesia yang melambangkan keberanian dan kesucian. Akan tetapi dalam pelabelan makanan, warna merah melambangkan makanan yang manis, sedap dan menggoda, sedangkan warna putih melambangkan makanan yang gurih dan bersih dalam pengelolaannya.
Setelah membuat merk kita mendesain logo dengan mempertimbangkan ukuran kemasan dan syarat-syarat yang wajib ada pada kemasan produk. Kemasan kami memiliki empat sisi yang akan di beri logo atau lebel kemasan. Pertama bagian depan. Logo kemasan kami bagian depan berukuran 17 cm x 6 cm, bagian depan berisi merk kemasan (a), sertifikat halal (b) dan rasa lumpia (c).
Bagian samping terdiri dari dua label yaitu label kanan dan label kiri. Label kanan berisi nama produsen (a), kode produksi (b) dan tempat kosong untuk menulis tanggal kadaluarsa (c).
Pada label kiri berisi saran panyajian (a), dan komposisi (b).
Label sebelah belakang berisi tentang kandungan gizi yang berfungsi untuk menginformasikan bahwa lumpia memiliki gizi yang jelas dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.
- Membuat kemasan dan pemberian logo
Setelah logo dan kemasan dibuat lalu kita satukan kemasan dan logo. Sebagai seorang pengusaha kita perlu berhati-hati dan bekerja dengan rapi agar kemasan terlihat lebih menarik.
Selesai, kemasan telah jadi tinggal menunggu produk lumpia kami matang dan siap untuk dipasarkan.
- Alat dan Bahan Pembuatan Lumpia
- Alat-alat
- Wajan / teflon dan Kompor gas
Untuk menggoreng lumpia. Gunakan wajan yang berbahan alumunium agar dapat menghantarkan panas dengan baik. Serta gunakan kompor yang normal dan gas di letakan pada ruang terbuka (terdapat sirkulasi udara).
- Serok dan susuk
Digunakan untuk membantu proses penggorengan, seperti membalik, mengangkat dan meniriskan.
- Piring dan mangkuk.
Piring dapat digunakan untuk wadah kulit lumpia yang belum di beri isi. Sedangkan mangkuk dapat digunakan untuk wadah putih telur.
- Baskom dan talam
Baskom digunakan untuk wadah lumpia yang belum matang, sedangkan talam digunakan untuk wadah lumpia yang sudah matang.
- Bahan-bahan
- Kulit lumpia
Kulit lumpia dapat kita beli di pasar tradisional terdekat. Simpan kulit lumpai dalam suhu ruangan normal, dan hindarkan dari udara yang berlebih agar tidak kering dan mengeras.
- Telur
Digunakan sebagai perekat kulit lumpia. Dalam hal ini yang di gunakan sebagai perekat adalah putih telur.
- Minyak goreng
Gunakan minyak goreng yang rendah lemak. Sebaiknya minyak goreng tidak digunakan untuk menggoreng berulang kali karena akan menyebabkan kanker.
- Isi lumpia
Wortel : Cuci wortel dengan air bersih mengalir setelah itu potong wortel bentuk batang korek api.
Jamur : Cuci jamur dengan air mengalir lalu potong jamur.
Bakso : Potong dadu.
- Bumbu
Bawang putih iris tipis, kemiri halus, merica halus, cabe merah dan cabai hijau potong diaginal, daun bawang potong diagonal, gula dan garam.
- Kecap
- Cara kerja pembuatan lumpia
Kelompok kami membuat jenis lumpia inofasi baru yaitu lumpia berbentuk kerucut yang di dalamnya berisi jamur, wortel dan bakso yang di jadikan tumisan.
- Siapkan semua alat dan bahan. Terutama isi, yang akan di olah terlebih dahulu.
- Membuat isi lumpia : tumis bawang putih, kemiri dan cabe lalu
Masukan bahan utama yaitu bakso, wortel dan jamur lalu masukan daun bawang, gula, garam dan merica secukupnya. Ratakan dengan susuk atau spatula agar bumbu merata. Terakhir beri kecap agar manis dan warna tidak pucat. Aduk dengan spatula tunggu hingga matang dan empuk.
- Membuat lumpia kerucut : pertama ambil kulit lumpia gunting menjadi dua bagian agar menjadi setengah lingkaran. Selanjutnya bentuk kulit lumpia yang setengah lingkaran menjadi bentuk kerucut. Agar bentuk tidak lepas rekatkan kulit lumpia dengan putih telur. Beri isi lumpia secukupnya. setelah itu tutup sisi atas lumpia dengan kulit lumpia yang sudah di potong dan rekatkan dengan putih telur. Lumpia siap goreng.
- Menggoreng lumpia : goreng lumpia dengan kompor yang apinya kecil dan minyak yang panas akan tetapi di bawah suhu 120° agar tidak merusak struktur gizi makanan. Masukan lumpia satu persatu, lalu di balik agar matang merata. Setelah berwarna kecoklatan, angkat dan tiriskan di artas kertas tisue yang mampu menyerap minyak. Lumpia siap di kemas.
- Pengemasan Lumpia
Setelah lumpia di tiriskan tunggu beberapa saat agar minyak meresap dan lumpia tidak terlalu panas karena jika makanan panas di masukan kedalam kemasan maka dapat menyerap zat kemasan yang berbahaya kedalam makanan selain itu akan merusak struktur kemasan. Setelah lumpia sudah agak dingin, kemas lumpia dengan lapisan kertas roti atau Food Greed, rekatkan kertas food greed dengan solasi plastik bening. Selanjutnya beri label produksi. Lakukan dengan hati-hati dan rapi agar lumpia jangan rusak. Selanjutnya masukan lumpia yang sudah di beri label kedalam packing yang lebih besar untuk mempermudah pendistribusian dan penjualan.
- Aspek Pemasaran
Pemasaran produk lumpia kami dilakukan di lingkungan sekolah pertama kami tawarkan lumpia kepada adik kelas dan teman-teman yang lewat di dekat tempat kami melakukan praktik. Selain itu kami menawarkan kekelas-kelas dan kekantor guru. Al hasil lumpia kami habis di beli.
- Penghitungan Dana dan Hasil
Pengeluaran dana :
No.
|
Penggunaan dana
|
Nominal
|
1
|
Bahan isi Lumpia
|
Rp.1.000,-
Rp.3.500,-
Rp.8.000,-
Rp.5.000,-
Rp.2.000,-
Rp.1.000,-
|
2
|
Kulit Lumpia
|
Rp.4.000,-
|
3
|
Telur
|
Rp.2.500,-
|
4
|
Minyak goreng
|
Rp.2.500,-
|
5
|
Tisue
|
Rp.2.000,-
|
6
|
Kertas roti
|
Rp.1.000,-
|
7
|
Kardus snack
|
Rp.3.000,-
|
8
|
Print logo
|
Rp.4.500,-
|
Jumlah pengeluaran sebanyak Rp.40.000,-
Hasil :
Dari pengeluaran tersebut kami dapat menghasilkan sekitar 65 lumpia. Dan kami jual dengan harga yang cukup terjangkau yaitu, Rp.1500,- untuk sebuah lumpia, Rp.2500,- untuk 2 buah lumpia dan Rp.7000,- untuk 6 lumpia dan harga tetap dapat dinego. Murah bukan? Dalam memberikan harga kami tidak hanya memikirkan banyaknya keuntungan tetapi juga memikirkan kemampuan konsumen yang notabenenya adalah seorang pelajar.
Pemasukan Dana :
Dana yang masuk merupakan hasil penjualan dari produk kami sebesar : Rp.69.000,-
Rekap Dana :
- Pemasukan : Rp.69.000,-
- Pengeluaran : Rp.40.000,-
- Saldo / keuntungan bersih : Rp.29.000,-
BAB III
PENUTUP
- Hambatan
Dalam pembuatan lumpia dan pembuatan laporan ini kami menemukan hambatan – hambataan sebagai berikut:
- Pengukuran desain produk yang tidak sesuai dengan kemasan produk sehingga gambar kurang proporsional dan harus mendesain ulang.
- Ketidak ahlian kami untuk memasak makanan berbahan dasar jamur sehingga rasa masakan dinilai terlalu pedas.
- Kurangnya peralatan memasak saat praktik menyebabkan kami harus meminjam peralatan masak di kantin.
- Tempat untuk praktik kurang lebar sehingga kita harus berebut dan berjubel dengan teman dari kelompok lain sehingga terlihat tak beraturan.
- Ketelatan kami dalam pemasaran karena kami menunggu semua lumpia jadi dan di tiriskan terlebih dahulu sehingga pelanggan sudah di rebut oleh kelompok lain dan waktu istirahat sudah berakhir.
- Karena keterbatasan waktu dan terburu-buru maka dokumentasi tidak dilakukan secara sempurna disetiap tahap.
- Dalam praktikum ini data pembeli dan bukti pembelian tidak tercatat sehingga laporan tidak terlalu sempurna.
- Saran
Setelah melakukan praktikum ini kita memiliki beberapa saran kepada pihak terkait, agar kedepan praktikum dapat dilaksanakan lebih baik lagi.
- Makanan merupakan salah satu berwirausaha yang sangat baik dan cepat laku di pasaran, dengan catatan produk makanan tersebut harus benar-benar menarik. Maka dari itu kita harus terus berpikir kreatif agar produk kita laku keras di pasaran.
- Sebagai produsen makanan kita tidak boleh sembarangan mengolah makanan kita harus memikirkan bagaimana cara pengelolaan makanan yang baik supaya nilai gizi dalam makanan tidak berkurang. Karena kepuasan seorang konsumen adalah keberhasilan seorang produsen.
- Dalam pengemasan makanan kita perlu sangat berhati-hati terhadap pemilihan bahan pengemasan karena bahan kemasan yang salah dapat mempengaruhi rasa, warna dan aroma masakan selain itu dapat membahayakan kesehatan.
- Perlu diingat bahwa penentuan harga harus memikirkan siapa konsumen sasaran, untung dan rugi penjualan serta bagaimana kelanjutan penjualan. Mungkin ini hanya serangkaian praktik belaka untuk menambah nilai dan menjalankan tugas sebagai seorang siswa yang mengikuti perintah gurunya. Jadi kita dapat mematok harga yang tinggi untuk menjual sebuah produk. Akan tetapi dalam berwirausaha yang sesungguhnya harga dijadikan patokan untuk meraih sukses. Apa lagi dalam bidang penjualan kuliner harga yang baik dan sesuai dengan kondisi konsumen maka produk akan cepat terkenal dan diterima baik di masyarakat.
- Seharusnya dalam kelompok harus konsisten terhadap tugas-tugasnya, dan sesama anggota kelompok harus mendukung satu dengan yang lainnya agar praktik berjalan dengan lancar.
- Kesimpulan
Makanan tradisional harus terus di lestarikan agar tidak hilang dari identitas suatu daerah. Seperti contohnya lumpia, makanan khas Jawa tengah ini sebenarnya sangat di gemari masyarakat, akan tetapi sudah jarang ditemukan di pasaran bebas. Maka dari itu kita sebagai generasi muda perlu melestarikan dan memperkenalkan kepada orang-orang disekitar kita agar jajanan lumpia ini tidak punah di telan waktu. Seorang wirausaha harus memiliki sifat kreatif untuk mengembangkan produksi makanan tradisional, agar makanan tradisional dapat terus dilestarikan maka kita dapat memodifikasi dengan gaya moderen dan inofasi yang baru, tetapi perlu di ingat bahwa inofasi tersebut tidak mengurangi gizi makanan apalagi membahayakan kesehatan konsumen. Maka dari itu sifat selektif dan hati-hati perlu di miliki oleh seorang wirausaha yang baik.
Semoga bermanfaat :)
lihat juga app.google docs agar lebih mudah...
https://docs.google.com/document/d/1np-0iLn3Htuxi593uXF0haAlqxeK2Tb145oEQgZWND4/pub
Tidak ada komentar:
Posting Komentar